Senin, 10 Oktober 2011

Bahan Tambah Mineral pada Beton


Bahan tambah mineral ini merupakan bahan tambah yang dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton. Beberapa bahan tambah mineral ini adalah pozollon, fly ash, slag, dan silica fume. Beberapa keuntungan penggunaan bahan tambah mineral ini adalah :
1.      Memperbaiki kinerja workability
2.      Mengurangi panas hidrasi
3.      Mengurangi biaya pekerjaan beton
4.      Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat
5.      Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika
6.      Mempertinggi usia beton
7.      Mempertinggi kekuatan tekan beton
8.      Mempertinggi keawetan beton
9.      Mengurangi penyusutan
10.  Mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton

a.       Abu Terbang Batu Bara
Menurut ASTM C.618 (ASTM, 1995:304) abu terbang (fly ash) didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu pembakaran batubara atau bubuk batubara. Fly ash dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari pembakaran batubara antrasit atau batubara bitomius dan abu terbang kelas C yang dihasilkan dari batubara jenis lignite atau subbitumeus. Abu terbang kelas C kemungkinan mengandung kapur (lime) lebih dari 10% dari beratnya.
b.      Slag
Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi. Defenisi Slag dalam ASTM adalah produk non-metal yang merupakan material berbentuk halus, granular hasil pembakaran yang kemudian didinginkan, misalnya dengan mencelupkannya kedalam air.  Keuntungan menggunakan Slag dalam campuran beton adalah sebagai berikut (Lewis, 1982).
1)      Mempertinggi kekuatan tekan  beton karena kecenderungan melambatnya kenaikan kekuatan tekan
2)      Menaikkan ratio antara kelenturan dan kuat tekan beton
3)      Mengurangi variasi kekutan tekan beton
4)      Mempertinggi kekuatan terhadap sulfat dalam air laut
5)      Mengurangi serangan alkali-silika
6)      Mengurangi panas hidrasi dan menurunkan suhu
7)      Memperbaiki penyelesaian akhir dan memberi warna cerah pada beton
8)      Mempertinggi keawetan karena pengaruh perubahan volume
9)      Mengurangi porositas dan serangan klorida
Faktor-faktor untuk menentukan sifat penyemenan (cementious) dalam slag adalah kompisisi kimia, konsentrasi alkali dan reaksi terhadap sistem, kandungan kaca dalam slag, kehalusan , dan temperatur yang ditimbulkan selama proses hidrasi berlangsung  (Cain, 1994:505).
c.       Silika Fume
Menurut standar ASTM  silika fume adalah material pozollon yang halus, dimana komposisi silika lebih banyak yang dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon atau alloy besi silikon (dikenal sebagai gabungan antara microsilika dengan silika fume).
Penggunaan silica fume dalam campuran beton dimaksudkan untuk menghasilkan beton dengan kekuatan tekan yang tinggi. Beton dengan kekuatan tinggi digunakan, misalnya, untuk kolom struktur atau dinding geser, pre-cast atau beton pra-tegang dan beberapa keperluan lain. Kriteria kekuatan beton berkinerja tinggi saat ini sekitar 50-70 Mpa untuk 28 hari. Penggunnaan silica fume berkisar antara 0-30% untuk memeperbaiki karakteristik kekuatan dan keawetan beton dengan faktor air semen sebesar 0.34 dan 0.28 dengan atau tanpa bahan superplastisizer dan nilai slump 50 mm (Yogendran, et al, 1987:124-129)

1 komentar: